Pages

Me & Travelling...

Akhir-akhir ini kebiasaan gw di kantor adalah nongkrongin blog travelling. Cukup masukkan satu kata kunci tentang kota yang pingin gw tahu, dan voila… muncullah puluhan blog travelling yang unik2. Unik karena blog-blog ini memberikan sudut pandang yang berbeda dari tiap orang yang kesana. Tokyo, yang sebenarnya sudah menarik, bisa jadi terlihat membosankan di cerita salah satu blog yang menganggap semua isi kereta seperti robot. Saking kebiasaaan orang Jepang di kereta, klo gak diem, tidur, baca koran ya dengerin music lewat earphone. Ga adaaaa yang ngegosip atau ketawa2 ga jelas. Atau New Delhi, yang dituturkan begitu apa adanya, tentang toiletnya yang jorok, jalanan yang penuh kotoran sapi dimana2, udara yang panas. Nahhh, ga ada bagus2nya kan?


Tapi entah sejak kapan melihat tempat baru, bertualang di tempat yang belum pernah gw tahu menimbulkan suatu excitement tersendiri. Betul kata para traveller itu, bangun pagi di suatu tempat yang asing, di tempat yang benar-benar baru bagi kita rasanya luar biasa. Rasanya seperti bangun dan mendapat kado yang besaaar ssekali, dan lu ga bakal tau apa yang ada di dalamnya. Excited yet courious right? Itu rasanya kalo bangun pagi di hostel dan ga sabar untuk menjelajahi kota yang baru kita tahu pertama kali, hehehe.





Gw bukan type orang yang suka mengerjakan hal yang sama tiap hari dan terus-menerus. Routinity definitely bored. Bangun tiap pagi, dan datang ke kantor, tahu akan mengerjakan apa hari itu, setiap hari teruss begitu, honestly, sooner or later, it will kill me somehow. Sepertinya gw bukan type orang yg cocok jadi corporate slave. Ironically, that’s what I’m doing now, hahaha.

Entahlah, rasanya sayang kalau tiap hari hanya dihabiskan untuk melihat dunia yang itu-itu saja. Hidup dalam satu bangunan batu bata yang kita sebut ‘rumah’ dan ‘kantor’. Menghabiskan waktu setiap hari hanya untuk dua hal itu. Gw selalu salut kepada teman-teman gw yang bisa hidup dan tinggal di satu kota dan tidak pernah keluar jauh dari kota itu. Lahir, besar, sekolah, kerja, menikah dan hidup bahagia di satu tempat. Siklus hidup yang normal dan dianggap wajar oleh masyarakat kita. Hidup yang damai rasanya. Sungguh gw salut, karena gw ga akan bisa seperti itu. Gw mengibaratkan kehidupan seperti itu bagai ikan di akuarium. Hidup yang terbatas hanya pada sebuah kotak kecil nan indah dan damai. Tapi, ikan itu tidak pernah akan tahu bagaimana rasanya hidup di laut, tidak tahu rasanya berkejaran di air tanpa batas yang tidak punya dinding kaca, tidak tahu rasanya hidup di terumbu karang sungguhan, tidak tahu rasanya harus lari dari jala-jala para nelayan yang ingin menangkapnya, tidak tahu caranya lari dari ikan pemburu yang ingin memakannya. Begitu banyaaak hal-hal yang terlewatkan. I mean, come on, hidup tidak se-sempit akuarium kaca itu kan? Hidup juga tidak se-sederhana itu kan?

Sering kali gw terpikir untuk benar-benar off dari rutinitas, from my job right now, dan jobless. Jadi gw bisa punya waktu bebas, sebanyak yang gw mau untuk bepergian, menjelajah tempat2 baru yang belum gw tahu, seminggu, 2 minggu, sebulan... bebas kemana saja, melihat dunia... Tidak perlu pusing memikirkan cuti, tidak perlu bingung mau alasan apa lagi sama bos untuk menghilang dari kantor. Ga tau juga sejak kapan keinginan ini muncul. Rasanya pingin berjalan kemana kaki melangkah, menunggu kejutan2 baru di tempat baru setiap harinya. Pingin bener2 backpacking, dari satu tempat ke tempat lain, hanya berbekal tas backpack, singgah dari satu hostel ke hostel lain, berkenalan dengan orang-orang baru, teman baru. Hhhhhh, entah kapan ya bisa terwujud.. Put this on my list, sekarang atau nanti, gw harus bisa melakukan hal ini!! :D

Gw tahu, at the end, gw mungkin akan kembali ke ‘akuarium kaca’ itu. Tapi, at least gw sudah melihat laut lepas sebanyak yang gw mau sebelum gw kembali menjejakkan kaki di tempat dimana gw akan spent the rest of my life. There will comes a time when I should come home. But that place called ‘home’ have to wait a little bit longer...

Tidak ada komentar: