Pages

Ribetnya (tapi seru) naik kereta di Seoul


Terbiasa dengan moda transportasi yang apa adanya di negara sendiri, membuat gw jadi amazed (baca: iri) dengan sistem transportasi di negara orang. Korea Selatan, salah satunya. Awalnya pas liat jalur subway Seoul, gw puyeng. Gilaaa, 9 jalur kereta yang saling tumpang tindih dan gak jelas gitu. Belum lagi line kereta lainnya, seperti Jungang line, Gyeongul line, Gyeongchun line atau Airport railroad yang juga punya jalur sendiri. Coba saja cari nama station yang kamu mau, Dongdaemun misalnya, dijamin mata akan kelilipan kalau tidak terbiasa. Saking kecilnya tulisan dan banyaknya jalur yang ada. Tingkat kesulitan membaca jalur kereta Seoul, bisa dibilang tiga kali lipat jalur subway Singapore. Eh, tapi gw belum pernah coba jalur subway Tokyo (hopefully soon!), entah mana yang lebih ribet antara Tokyo dengan Seoul, hehehe.

Seoul subway map yang bikin lieur
 
bisa bayangkan seberapa besar Seoul station kalau ticket
machinenya saja segini banyak?
Kalau di jalur subway Singapore, dari mana mau kemana, harus transit dimana, arahnya sudah jelas, karena jalur subwaynya juga tidak banyak. Jadi pemula sekalipun bisa membaca jalur dengan baik. Sedangkan jalur subway Seoul, dari tempat A menuju tempat B, kita bener-bener harus membaca jalur dengan baik, yang paling dekat dan efisien dari mana. Karena jalurnya yang tumpang tindih, semua tempat bisa dijangkau dengan subway, tapi jalur yang terdekatnya itu kadang yang suka lieur membacanya. Misalnya, dari Gwanghamun menuju ke Myeongdong. Kalau melihat peta subway, kita bisa saja naik dari station Gwanghamun yang ada di jalur 4 dan transit di Seoul Station yang ada di jalur 5, kemudian menuju myeongdong yang ada di jalur yang sama. Tetapi, Seoul Station itu adalah station transit utama yang gedenya gak ketulungan. Dari satu jalur pindah ke jalur yang lain itu jaraknya bisa dari ujung ke ujung, alias jauh! Akan jauh lebih cepat kalau kita ambil jalur dari Gwanghamun kemudian berpindah ke jalur 4 di station Dongdaemun History and Culture Park, dan kemudian ke myeongdong di jalur yang sama.



Anyway, lupakan semua keribetan itu. Terima kasih kepada teknologi jaman sekarang, gw ga perlu ribet untuk menghapal jalur subway terdekat kalau menggunakan kereta di Seoul. Untuk pengguna android, kamu bisa download aplikasi Metroid yang akan sangat-sangat membantu selama disana. Aplikasi ini bisa menunjukkan jalur yang harus diambil, jarak antar station, berapa station yang harus dilewati untuk mencapai station tujuan, termasuk harus pindah jalur kalau diperlukan, biaya subway (walaupun rata-rata sekali naik subway di Seoul biayanya sekitar 900-1050won) dan pintu keluar kereta ada di sebelah kiri atau kanan. Lengkap bukan? ohiya, semua informasi itu termasuk juga jadwal kedatangan kereta dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke station tujuan. Reaksi pertama gw waktu mencoba aplikasi ini adalah: Dem! I wish I can have this system for Jakarta! huhuhuhuh iriiii beraaaattt.

Tapi pengalaman naik kereta di Seoul yang paling gw inget sih waktu kita ber-amazing race ria dari Nami island menuju Hongdae. Keasyikan di Nami, bikin kita jadi lupa waktu. Dari awal memang sudah niat akan pulang sendiri dari Nami Island menuju ke Hongdae. Kebetulan, kita sudah membeli tiket Nanta show di Hongdae untuk show jam lima sore, jadi mau tidak mau harus sampai di Hongdae sebelum jam lima. Karena Nami Island terletak agak jauh dari Kota Seoul, cara kembali ke Seoul paling mudah dan cepat adalah dengan kereta. Menggunakan jalur subway seoul dan rute Metroid, dari gapyeong station (station kereta terdekat dari Nami island) ke Hongdae memakan waktu paling tidak 160menit, alias dua setengah jam lebih. Jaraknya sih hanya 70km dari Gapyeong station menuju Hongdae, tapi yang bikin lama adalah menunggu kereta transitnya itu yang hampir memakan waktu 70menit!
Nah, sekeren-kerennya aplikasi subway, lebih keren memang bertanya langsung ke tourist information centre. Informasinya lebih lengkap kalau nanya langsung ke orang, hehehe. Ternyata ada kereta yang bisa membawa kami ke Hongdae lebih cepat daripada jalur kereta biasa, yaitu kita harus naik ITX. Nah looh, koq kereta ini tidak ada di aplikasi Metroid ya? ternyataaa ITX ini merupakan jalur kereta yang baru mulai beroperasi 28 February 2012. We are so lucky!!
Gapyeong station
ITX atau Intercity Train eXpress adalah kereta yang menghubungkan Seoul dengan Chuncheon. Kecepatannya 180km/jam dan hanya berhenti di enam station: Yongsan, Cheongnyangni, Pyeongnaehapyeong, Gapyeong. Namchuncheon dan Chuncheon.  Harga tiketnya sih dari Yongsan ke Chuncheon 6,900 won tapi berhubung waktu itu kita naik dari Gapyeong ke Cheongnyangni, harga tiketnya hanya 4,800won. Dari harga tiket itu didiskon lagi karena semua tempat duduk penuh, jadi kita hanya dapat standing ticket. Harga standing ticket menjadi 3,400won. Bandingkan kalau naik jalur subway biasa, dari Gapyeong sampe ke Hongdae itu hanya 2000 won. Jauh memang ya bedanya jalur biasa dengan express.

Tiket kereta ITX bisa dibeli di ticket machine di gapyeong station. Tidak terlalu sulit, karena disediakan bahasa inggris juga jadi traveler macam kami yang baru pertama kali mencobanya pun bisa membeli tiket dengan cukup mudah. Di tiket tertera jam keberangkatan kereta dari Gapyeong dan juga jam tiba kereta di Cheongnyangni. Dan seperti biasa, jam-nya betul-betul tepat! It takes approximately less than one hour dari Gapyeong ke Cheongnyangni. Tadinya sudah terbayang, wah standing ticket, bakal berdiri di kereta selama satu jam donk. Tapi ternyata kereta ITX ini berbeda dengan kereta subway biasanya. Area tempat duduk terpisah dengan area berdiri. Jadi yang gak kebagian kursi macam kita ya tidak bisa masuk ke area tempat duduk. Layar LCD mengenai station kereta selanjutnya pun hanya terdapat di area tempat duduk, jadi kita harus berkali-kali celingak-celinguk ke area itu untuk memastikan kalau kita gak salah station.
area tempat duduk di ITX.
Got the pic from www.travelwireasia.com
 
Tapi pas di gerbong sebelah area tempat duduk, ada gerbong lain yang cukup sepi dan ada beberapa orang yang sepertinya juga tidak kebagian kursi seperti kami sedang duduk-duduk disana. Lumayan! jadilah kita ngesot dan nongkrong di gerbong itu. Lagi asik-asik senderan, tiba-tiba ada orang yang berdiri di depan gw dan memencet tombol yang ada di dinding di belakang gw. Dan tiba-tiba saja dinding (atau yang tadinya gw kira dinding) itu bergeser sendiri, dan terbukalah...toilet. Jadi dari tadi gw dan teman-teman gak ngeh klo kita gelesotan pas di depan pintu toilet, huhuhuhu..... Gak berhenti sampai disitu, begitu toilet terbuka, wahhhhh amazed sama ukuran toiletnya yang gede dan bersih. Gak cuma toilet yang bikin gw kagum, di sebelahnya ada juga vending machine yang isinya minuman. Whooaaa, vending machine inside of the train, baru lihat kali ini. Well, though the journey from Seoul to Chuncheon only takes one hour, tapi facility-nya keren!
para penumpang gelesotan yang ga dapat kursi di ITX
(including us, hehehehhe)
vending machine minuman inside the ITX train
Pintu toilet yang bisa bergeser dan sempet
jadi tempat gelesotan

bathroom yang gede dan bersih!
pic taken from www.travelwireasia.com
Semakin lama, ternyata makin banyak orang yang naik kereta dengan standing ticket. Jadi area depan toilet yang tadinya lega jadi makin sesak karena banyak banget orang yang gelesotan disana. Setengah perjalanan, ada petugas yang datang mengecek tiket para penumpang yang gelesotan satu demi satu. Begitu mendekati Cheongnyangni station, hampir semua penumpang gelesotan itu (termasuk gw dan teman-teman) berdiri dan bersiap-siap turun. Ohh rupanya, kebanyakan penumpang gelesotan itu mungkin sama seperti kami, menuju ke tempat-tempat yang lain di dalam kota Seoul dan memang lebih mudah dijangkau dari Cheongnyangni station daripada Yongsan station.

Ahhh, gw jadi super iri sama Seoulites, para penduduk Seoul. Mereka sudah punya jalur transportasi yang sophisticated tetapi tak henti-hentinya berinovasi. ITX contohnya, jalur kereta baru ini benar-benar menawarkan kemudahan dan kenyamanan baru buat penduduk Seoul yang pingin ke Chuncheon dengan cepat, aman dan nyaman. Gak perlu ganti-ganti jalur seperti halnya jalur subway biasa, lebih cepat dan fasilitas juga oke. Kapan moda transportasi seperti ini bisa hadir di Indonesia ya?? *ngomong sama tangan*

8 komentar:

Unknown mengatakan...

salam kenal mba dita :)
ih seru banget pengalamannya selama di korea, tahun depan saya punya rencana ke korea juga tapi serius deh takut banget nyasar dan rempong make subway disana, is there any tips mba? soalnya mau kesana ala2 backpacker :D

Dita Anggrawati mengatakan...

Hi Devy!
salam kenal juga :)

Awalnya memang saya juga bingung membaca subway Seoul, tapi lama kelamaan cukup mudah dimengerti koq. Untuk mempermudah, kalau Devy menggunakan android, bisa download aplikasi Metroid di playstore. Download gratis, tinggal pakai. Lumayan membantu lho.

Tapi klo tidak, ga usah khawatir. Tnggal belajar membaca jalur subway-nya saja, pasti bisa. Yang harus diingat, begitu sampai di incheon mending beli T-money dulu di mini-mart terdekat yg jual T-money (biasanya adda tanda T-money di depannya). Isi saldo T-money dgn 10rb won sudah cukup koq buat naik AREX dari incheon menuju kota dan jalan-jalan di hari pertama-kedua. T-money bisa dipakai untuk kereta dan bus, jadi lebih simpel. Sama seperti EZ link konsepnya klo di Spore. Petunjuk di statiun subway cukup jelas dan mudah diikuti koq. Klo ga ngerti: tanya! orang Seoul sangat sangat ramah. Saya juga posting soal keramahan orang Seoul ini di blog saya ^^

Klo naik bus, ini yang agak susah. Karena semua petunjuk ditulis dalam bahasa hangeul. Biasanya, saya minta dituliskan tempat tujuan saya dalam bahasa hangeul ke reseptionis hostel atau ke orang yg ngerti, trus pas naik bus tinggal kasih kertas itu deh ke supirnya, hehehe. Aman, daripada nyasar, wkwkwk.

Klo ada yg mau ditanyakan lagi, boleh email aja ya ke toseeandtobeseen@gmail.com. Klo bisa, pasti saya bantuin.

Happy travelling! Salam yaa buat cowo korea yang cakep (klo kamu beruntung, nemu yg cakep, hueheheheh) ^^

Unknown mengatakan...

wah..thanks alot mba, anyway waktu itu mba dita berapa lama disana? terus tinggal dimana?

Amin amin, aku berharap banget deh bisa ketemu cowok korea baik hati, tampan dan rajin men-traktir hahahaha, nanti kalo ketemu aku kasi kesempatan mba dita buat icip-icip hahahaha :P

Dita Anggrawati mengatakan...

Waktu itu cuma 4hari.. :(
Saya stay di Namsan guest house. 1 kamar ber-3, lumayan juga. Hostelnya dekat dengan subway myeongdong (kira2 5-7 menit jalan kaki lahh), nyebrang jalan besar udah myeongdong, dan sekitar 15 menit jalan kaki dari namsan cable car.. coba googling aja.. :)

Unknown mengatakan...

oke mba, thanks alot ya infonya :')

Unknown mengatakan...

hai mba dita salam kenal.. berkunjung ya mbaa,,

makasih banyak untuk infonya,,

Unknown mengatakan...

hai mba dita salam kenal.. berkunjung ya mbaa,,

makasih banyak untuk infonya,,

Dita Anggrawati mengatakan...

Hi Mbak Dewi,

Salam kenal juga.
Semoga bermanfaat ya infonya.. :)

Cheers,
Dita