Pages

One Day Service Passport, mau coba?

Passport saya expired Juli 2013. Tapi enam bulan sebelum tanggal expirednya, praktis udah ga bisa dipake kemana-mana. Kebetulan memang ga ada jadwal kemana-mana sih. Jadi ga terlalu dipikirin. Sampai kemudian tiga bulan sebelum tanggal expired, saya baru sadar kalau dua bulan kemudian saya akan melakukan perjalanan ke negara yang membutuhkan visa. Wah, harus cepat-cepat ngurus passport  baru nih, pikir saya.

Nah, karena ngurus sendiri, agak parno sih awalnya. Fyi, passport pertama saya semua diurusin kantor. Pertama kali menginjak kantor imigrasi yang penuuuuh banget sama orang, saya dianterin ke ruangan kecil dan sumpek yang diujungnya nge-jogrok peralatan foto. Later on, saya baru tahu, penuhnya kantor imigrasi karena kebanyakan calo, hehehe. Pas saya datang, masih ada orang yg foto, setelah dia selesai, ternyata langsung saya yang disuruh foto dan sidik jari, trus pulang. Dua minggu kemudian, passport saya sudah ada di atas meja kerja lengkap dengan visa Jepang, negara yang saya kunjungi pertama kali. Itu cerita lima tahun yang lalu.
Sekarang, berhubung ngurus sendiri, kayaknya gak rela kalau harus mengeluarkan uang 600ribu untuk passport baru. Mending selisih duitnya saya buat makan sushi sampai bego, hehehe. Awalnya, teman menyarankan untuk apply passport online. Lebih cepet katanya, dibanding prosedur yang biasa. Udah ribet scan semua dokumen dengan format grayscale segala, ternyata imigrasi incaran saya tidak melayani online passport untuk sementara. Usut punya usut, ternyata sedang ada program one day service untuk pelayanan pembuatan passport, khusus untuk perpanjangan. Dan layanan ini hanya ada di imigrasi Jakarta Pusat (konon, katanya di mampang) dan di Jakarta Barat (sebelah kantor pos, daerah museum fatahillah).

antrian di loket one day service yang mengular

Saya putuskan untuk mencoba, karena sempat baca satu review positif. Penasaran, pingin membuktikan, heheheh. Kuncinya katanya, datanglah sepagi mungkin. Oke sip. Rumah saya di Bekasi, naik bus feeder dari kompleks yang paling pagi, kemudian turun di Sudirman dan lanjut ke arah kota dengan Bus Trans Jakarta. Ya, saya memang mengincar Imigrasi Jakarta Barat yang lebih mudah aksesnya dengan Trans Jakarta dari kantor saya di bilangan Sudirman. Tapi yaaaa, secara rumah memang di pinggiran, sepagi apa juga berangkatnya, tetep aja kalah sama traffic. Alhasil, saya baru sampai di Imigrasi sekitar pukul 8 lewat. Benar saja, antrian untuk passport one day service sudah mengular. Cepat-cepat saya masuk ke antrian, sambil berharap saya masih masuk dalam kuota yang diperbolehkan. Soalnya katanya (katanya lagi nihhh...) jumlah aplikasi passport one day service yang bisa diproses setiap harinya masih dibatasi, berhubung ini masih masa percobaan.


Sambil nunggu antrian berjalan, saya mulai ngobrol-ngobrol sama sesama teman senasib. Yang sama-sama ngantri maksudnya. Ternyata ada yang sudah ngantri dari pukul enam pagi! “Saya datang pas pintu gerbangnya baru dibuka...”  Eh busett... keren juga perjuangannya..
Udah ngobrol ngalur-ngidul, sadarlah saya, kalau antrian tidak juga bergerak sedari tadi. Untungnya ada petugas yang stand by di jalur antrian, beliau menjelaskan kalau system dari imigrasi pusat sedang bermasalah, dan sedang diperbaiki. Haiaaahhhh, ada-ada saja. Saya mulai cemas dan sedikit kecewa dengan pelayanan imigrasi, kami menunggu dan stuck hampir satu jam lamanya. Mana saya sudah terlanjur cuti dari kantor demi mengurus passport, masa harus batal gara-gara sistem yang ngaco? Untungnya sekitar jam 9-an, antrian mulai bergerak lagi. Fiuuuhh, Thanks God.

Oya biar enak, saya share urutannya saja ya.
Jadi, proses mengurus passport one day service ini kurang lebih seperti ini :

1.       Isi formulir. Kemarin formulir dibagikan oleh petugas imigrasi di area antrian, jadi kita tinggal minta aja ke beliau.

2.       Antri di loket pastinya. Antrian di loket one day service cukup lancar (klo system lagi gak bermasalah), kita menyerahkan dokumen yang disyaratkan, petugas imigrasi akan memverifikasi dan mencocokkan dokumen yang satu dengan yang lainnya, cross check data dengan sistem, jika cocok, semua data kita akan dimasukkan ke dalam amplop khusus. Dokumen yang diserahkan adalah: Passport lama dan fotokopinya, fotokopi Kartu Keluarga, Fotokopi KTP, Fotokopi akta lahir/Ijazah/surat nikah (kemarin saya pake ijazah sih) sama surat keterangan sponsor dari kantor (klo freelance, mungkin pake surat pernyataan klo kita kerja freelance kali ya). Oiya, dokumen asli wajib dibawa karena akan dicek pada saat verifikasi data dan wawancara.

3.       Semua data tadi akan dimasukkan amplop. Trus kita masuk ke ruangan sebelah loket. Disitu kita harus input nama dan tempat tanggal lahir untuk mendapatkan nomor antrian dari mesin pencetak nomor antrian (bahasa gw agak aneh ya? Hahahha).

4.       Setelah dapat nomor, masuklah kita ke ruang tunggu. Urutannya, bayar dulu, baru bisa masuk ke ruang wawancara dan foto. Jadi sabarlah menunggu sampai nomor antrian kita dipanggil ke loket kasir.  Beneran harus sabar klo ini.

5.       Setelah nomor dipanggil ke loket kasir, ya bayar donk. Saya sih kemarin bayar cash, tapi kayaknya sempet liat mesin edc gitu di kasirnya. Biayanya 255rb, rinciannya 200rb biaya passport (utk 48hal) ditambah 55rb biaya IT (iya, yang paginya sempet macet itu!). Simpen bukti pembayarannya ya.

6.       Habis bayar, langsung masuk ke ruang wawancara, untuk menunggu nomor antrian kita dipanggil. Ada kurang lebih 5 atau 6 line wawancara yang ada di ruangan itu, tapi pas saya masuk, ada beberapa line yang kosong, entah kemana petugasnya. Tapi saya gak menunggu lama koq untuk wawancara ini.

7.       Pas wawancara, petugas akan mengecek kembali dokumen kita, dan menanyakan beberapa pertanyaan singkat khas pembuatan passport. Semacam, mau kemana, bekerja dimana, sudah berapa lama bekerja, lulus kuliah tahun berapa, etc. Pertanyaan diajukan cukup cepat, jadi jawabnya harus cepet juga. Tapi petugasnya ramah koq. Ohiya, selain wawancara, kita juga harus copy sidik jari  disini.

8.       Selesai wawancara, kita akan dilempar ke meja sebelah untuk input data passport baru. Habis petugasnya input, dia akan meminta kita cek dulu, agar tidak terjadi kesalahan.

9.       Last part, photo session! Hehehehe. Iya, ini bagian penting karena hasilnya akan terus kita pakai for the next 4.5 years.

10.   Selesai semua urutan diatas, saya dapat sepotong kertas sbagai bukti pengambilan passport baru. Nah, berarti tinggal ambil passport sesuai preference waktu kita aja nih. Sebetulnya, klo kita wawancara+foto sebelum jam 12siang, passport bisa diambil jam 4sore di hari yang sama. Tapi umumnya, passport sudah siap diambil keesokan harinya.

Believe it or not, semua proses diatas saya jalani hanya dalam waktu 2-3jam saja! Ga cepet-cepet banget sih, tapi lumayan banget untuk improvement imigrasi. Karena  kesibukan di kantor, saya baru sempat mampir ke imigrasi sekitar 4 hari kemudian. Yang harus saya bawa adalah bukti pengambilan passport, bukti pembayaran, dan kertas pernyataan bermaterai untuk mengambil passport lama saya. Karena passport baru akan saya pake apply visa, otomatis saya butuh passport lama sebagai bahan aplikasi visa kan.
Nah, proses pengambilan passport ini yang bikin saya amazed. Ga sampe lima menit, passport baru dan lama saya sudah di tangan, plus petugasnya ramaaah banget. Saya cuman tinggal tanda tangan sebagai bukti saya sudah terima passportnya dan dia mengacungkan jempol ke saya  tanda semua sudah beres. Wah, cepat sekali!  

Overall, saya berani menyarankan agar temen-temen mulai nyoba ngurus passport sendiri. Pake calo itu, udah gak jaman. Selain menghemat biaya, ngurusnya pun ternyata gampang. Harapan saya sih gak muluk-muluk, semoga saja, 4.5 tahun dari sekarang, ketika saya harus mengurus passport lagi, sudah ada ‘kejutan’ lain dari imigrasi. Yaahh, who knows tahun 2017 nanti ngurus passport bukan one day service lagi, tapi sudah berubah jadi one hour service. Mungkin gak yaaa? *menatap nanar passport* :P

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Thank you reviewnya. Jadi ga ragu urus paspor sendiri besok, krn selama ini sy pakai jasa travel yg memang aman, tp sgt mahal. Review ini bukti buat govt kalo kinerja mereka lancar, masyarakat juga bisa apresiasi.

Dita Anggrawati mengatakan...

You're welcome :)
Semoga bermanfaat infonya.