Pages

Suatu sore di Asakusa

Kaminari-mon gate di waktu malam
the famous Senso-ji Temple

Setiap kali ke Tokyo (biar kedengerannya sering banget ke Tokyo, padahal gak juga, hahahha), gw selalu menyempatkan diri mampir ke Asakusa. Pas awal pertama kali kesini sih, karena pengen lihat the famous Kaminari-mon gate. Setelahnya, gw kesini karena sadar inilah tempat membeli souvenir di Tokyo yang harganya paling oke, hahahhaha. Yang lainnya, ga cocok ma kantong gw, hehehe. Jadi, klo ada yang ngerti tempat souvenir yang lebih oke dari Asakusa ini, kasih tahu gw ya :D

Orang Tokyo menyebut daerah ini sebagai area kota tua yang masih kental dengan nuansa traditional. Disini tempatnya klo mau lihat becak traditional Jepang, alias rickshaw, di tengah kota hypermodern Tokyo yang serba canggih. Klo lagi beruntung, cakep-cakep juga lho si abang-abang tukang becak, eh, rickshaw itu, hihihihi. Daerah ini sebenarnya menarik untuk dijelajahi dengan kaki sepanjang hari. Tapi gw sendiri lebih senang mampir ke Asakusa di waktu sore, sambil melihat rupa Senso-ji Temple yang bersinar dengan lampu-lampu neon ketika sore berganti menjadi malam.



Berkeliling toko-toko di sekitar Senso-ji temple sebenarnya bisa membuat lupa waktu. Ada begitu banyak toko souvenir yang menjual beraneka jenis barang-barang lucu nan cantik, yang gw jamin, bikin lu jadi pingin beli semuanya, heheheh. Rata-rata toko-toko di Asakusa menjual barang-barang yang sama dengan range harga yang tidak jauh berbeda. Tapi dari semua stall yang bertebaran di Nakamise-dori street itu, ada satu stall makanan yang enak banget! Letaknya tidak jauh dari Senso-ji temple. Entah apa namanya, semacam kue dengan berbagai variasi isi dan topping. Satu buah kue bisa kita beli dengan harga antara 120 – 200 yen. Tadinya iseng nyoba karena penasaran, karena enak gw pun ngantri lagi untuk mencoba rasa yang lain, hahhaha.

stall makanan kecil enak tapi ngantriii..
Nah, setelah ngemil kue, jalan lurus saja menuju the large red lantern di Kaminari-mon gate. Tepat di depan gate, ada Tourism Information Centre dengan gaya bangunannya yang unik. Di sini adalah tempat favorit gw untuk nongkrong di Asakusa. Pertama, karena gw bisa tanya macam-macam ke petugas information centre yang ramah-ramah tentang apaaa aja. Kedua, karena gw bisa duduk-duduk cantik (sambil mijetin kaki..) di lantai dua setelah keluar-masuk toko-toko souvenir. Ketiga, karena ada free wifi di gedung ini!! Point terakhir sebenernya yang paling penting, hahahhaha.

Asakusa Tourism Information centre

Gak cuman itu sih. Di top floornya, lantai 8, ada viewing deck yang bisa diakses for free. This is my favorite spot untuk melihat area Asakusa yang perlahan ‘bersinar’ dengan lampu-lampu neonnya ketika malam menjelang. Klo punya duit lebih, di sebelah viewing deck area, juga ada cafĂ© dengan pemandangan langsung menuju Senso-ji temple. Bayangkan, menyesap segelas hot cappuccino sembari melihat pemandangan Asakusa dari ketinggian….

viewing deck at the top floor of Asakusa tourism information centre
the crowded Nakamise-dori street...
miharashi-cafe with good viewing spot
Ketika langit sudah berubah menjadi gelap, kita bisa melihat Tokyo skytree di kejauhan dengan warna kuning-biru. Dan lampu-lampu neon ad-sign yang mulai menyala terang. Mulai merasa lapar? Saatnya kita berjalan sebentar. Ada satu tempat makan tendon soba udon di daerah Asakusa, yang harganya sangat reasonable dan lumayan enak. Keluar dari Tourism Information Centre itu berjalanlah kearah kiri, berlawanan arah dengan Tokyo skytree. Tidak jauh dari situ, di sebelah kanan jalan, ada satu restaurant kecil dengan gambar tempura yang bisa dicoba. Satu porsi makanan berkisar di harga 500-an yen saja, kenyang, enak dan murah, hehehhe.

the affordable restaurant in Asakusa

And it’s a wrap! Kenyang dengan soba dan udon, merupakan cara hemat versi gw untuk mengakhiri suatu sore di Asakusa. Please feel free to share your own version how to spent an afternoon in Asakusa ya! ^^

Asakusa di sore hari..

Tidak ada komentar: