Pages

Jakarta dini hari, apa kabar?

Dini hari. Di sebuah cafe di bilangan Thamrin.

Apa kabar Jakarta dini hari ini? tidakkah kau pernah tidur barang satu jam saja?

ahh, aku tahu, kau ingin menemaniku? atau kau ingin menyaingi aku yang belum memejamkan mata 1 menit pun sejak 24jam yang lalu?

Baiklah. Aku belum memejamkan mataku semalaman, dan aku tidak ingin melakukannya sekarang.

Kurang dari satu jam lagi, matahari akan muncul kan? aku ingin melihatnya.... Melihat matahari terbit di langit kota Jakarta..

Jadi bagaimana kalau kau temani aku? ceritakan padaku tentang kisahmu. Kisah-kisah yang terjadi di Jakarta pada dini hari. Kau pasti punya banyak cerita, yang tidak pernah terbayangkan olehku, ya kan? Kau kan tidak pernah tidur.... sementara aku? well, ini pertama kalinya aku menghabiskan waktuku terjaga semalaman di luar rumah. Terjaga, dan melihat dirimu dalam satu putaran waktu penuh tanpa terputus. Melihat dirimu dari pagi hingga keesokan pagi menjelang. Mengakrabkan diri dengan riuhnya malammu. Dan tergigil merasakan dinginnya pagimu.





Tapi sepertinya orang-orang di kafe ini sangat akrab sekali dengan malammu. Mereka terlihat sangat.... nyaman menghabiskan waktu bersamamu. Apakah mereka teman-teman akrabmu? apa yang mereka ceritakan padamu setiap malam? ayooo, ceritakan padaku...

Apa yang membuat mereka sangat akrab denganmu? malammu.... apakah terasa lebih bersahabat dibanding pagimu? apakah mereka mendadak menjadi sangat ramah ketika malam tiba dan ingin berbagi cerita denganmu?

Ups, maaf. Aku hanya penasaran. Hanya ingin tahu.
Sungguh aku ingin tahu mengapa ada seorang wanita yang duduk diam di pojok kafe itu, hanya diam, memandangi blackberry-nya dan merokok sendirian. Sungguh aku ingin tahu mengapa dari tadi banyak sekali sekelompok pemuda datang dan duduk di pojokkan, tertawa terbahak-bahak dan kemudian pergi lagi. Apa yang mereka lakukan dini hari begini?

Ah, aku? kau bertanya apa yang aku lakukan disini? hahaha. Iya ya, aku juga ada disini. Kau mau tau kenapa aku disini? benar ingin tahu? tapi jangan tertawa ya. Aku.... hanya ingin mencoba merasakan naik busway pertama yang beroperasi dini hari ini. Nah, jangan bilang siapa-siapa ya. itu alasan yang agak konyol, kau tahu.

Sebentar lagi langit akan berubah warna, dan pagimu benar-benar akan menjelang. Lalu malammu akan kelam ke belakang. Tidak ada waktu untuk memejamkan mata ya? Tidak pernahkah kau ingin beristirahat sebentaaar saja?

Sini, bersandarlah di bahuku sebentar saja.
Sebelum malammu benar-benar menghilang.
Sebelum kau benar-benar harus terjaga menghadapi pagi dan siangmu.

Jakarta dini hari, lucu ya...
Tiba-tiba aku tahu mengapa kau punya begitu banyak teman akrab untuk malammu.
Aku mungkin hanya meminjamkan bahuku untuk sesaat, tapi kau sudah meminjamkan telingamu untuk mendengar semua cerita mereka sepanjang malam.
Dan kau menyimpan semua cerita itu rapat-rapat... ya, kau bahkan tidak mau menceritakannya padaku...


Jakarta dini hari, terima kasih.
Lain kali jika aku datang lagi, ijinkan aku bercerita padamu juga ya.

Tidak ada komentar: