Pages

Ngoc Thao Guest House - Feels like home in Saigon


kumpulan mata uang di Ngoc Thao
"Yuk, kita balik ke rumah…" beberapa kali kata-kata ini keluar dari teman saya yang sudah seharian berkeliling kota dan berbelanja di Ben Thanh Market. Rumah? Saya pun mengerutkan kening, agak aneh dengan kosa katanya. Tak lama, dia meralat ucapannya

“ Eh, maksud gw balik ke hostel kitaa, hehehe…”

Yaaa, tidak hanya satu orang teman saya yang menyebut hostel kami dengan sebutan ‘rumah’. Minggu lalu, saya dan 6 orang teman saya, beramai-ramai jalan-jalan ke Ho chi Minh City atau dikenal juga dengan nama Saigon. Sebagai traveler yang sangat perduli dengan biaya (baca: ngirit!!) kami pun memilih untuk stay di guest house atau hostel dengan biaya terjangkau. Konsep saya dalam memilih hostel simple saja : bersih, free wifi dan dapat sarapan. Kalau tiga hal itu terpenuhi, tentu saja dengan pertimbangan harga yang murmer, hostel itu lebih sempurna dibanding Grand Hyatt sekalipun bagi saya, hehehe.

Ngoc Thao memenuhi semua persyaratan di atas. Bersih, lokasi strategis, wifi-nya kenceng abiiis, dan sarapan dengan empat macam menu yang bisa dipilih sendiri. Singkatnya, sempurna! Selain semua fasilitas itu, ada satu hal yang bisa membuat kami menyebut Guest House ini sebagai rumah : keramahan staff guest house yang luar biasa. Terutama ownernya, Mr Tuan yang selalu senyum, ditanya apaaa aja, pasti dia senyum dulu, baru jawab, hehehe.





Begitu datang pertama kali di Ngoc Thao, kita langsung dikasih peta buatan sendiri yang sudah ditandai dengan jelas, tempat-tempat must visit buat city tour di Saigon. Dan peta ini jelas berguna banget buat modal nge-gembel secara Vietnam agak beda dengan Malaysia ataupun Bangkok, dimana kita bisa gampang menemukan peta dan brosur wisata di bandara-nya. Di Vietnam, jangan harap deh. That’s why, saya girang banget dapat peta dari si Mr Tuan itu. Selain peta, dia juga ngasih beberapa tips, semisal hati-hati klo jalan kaki di Saigon, klo bawa tas ditaruh di depan aja, jangan di samping apalagi belakang, maklum banyak tukang copet yang hobi ngembat tas turis di Saigon. Kopi dan teh, tersedia for free, tinggal ambil. Security 24jam, pulang jam berapa aja, tinggal ngebel, ntr dibukain pintunya. *eh, securitynya ini juga baek banget, kita berisik di ruang tamu sampai jam 2 pagi, dia mauuu aja nemenin, padahal dia tidur disitu..…

Sarapan disediakan based on order from 6.30-10 am disini. Ada empat macam menu yang bisa kita pilih sendiri, seperti bread+egg+hot dog atau pancake, atau noodle. Sayangnya hot dog yang mereka punya hanya pork, ga ada yang lain. Tapi jangan khawatir, klo kita ga pakai hot dog, telur yang dibikinin buat kita bakal di dobelin, jadi dua deh. Kenyaaang dan enak. Saya selalu suka hostel yang menyediakan sarapan, biar ga usah pusing-pusing cari menu sarapan di luar. Terutama di Vietnam yang agak susah makanan halal-nya.

Mr Tuan ini sepertinya tinggal disini bareng sama keluarganya. Jadi jangan heran klo lihat oma-oma juga wara-wiri di hostel. Saking ramahnya, pas si oma lagi duduk-duduk di depan hostel, dan kita mau sarapan, eh si oma langsung berdiri dan mempersilakan kita makai kursinya buat duduk. Shoooot, kita jadi ga enak sendiri. Mr Tuan juga ngerti banget kondisi para traveler yang datang ke guest house-nya. Ada satu temen saya yang batal datang di hari pertama karena pesawatnya cancel dari KL gara-gara cuaca buruk. Aturannya, temen saya itu tetep harus bayar fee untuk malam pertama karena cancellationnya udah less than 48 hours. Tapi waktu kita bicara ke Mr Tuan soal kondisi temen saya itu, dia cuma bilang singkat ‘ Let me talk to your friends when she come’. Dan ternyata, dia malah menyarankan si teman untuk ambil dorm room, karena lebih murah. Mr Tuan juga cerita kalo private room yang tersisa cuma satu tapi ga begitu bagus (ada masalah dgn bathroom) so, daripada kecewa, mending ambil dorm room. He’s soo honest!

Keramahan yang luar biasa juga ditunjukkan oleh the hotel staff, ketika kita mau pulang. Mereka nanya ke saya dan temen-temen, flight jam berapa, ngasih tau mesti berangkat jam berapa, suggest kita untuk check in dulu via web, dan jika perlu print boarding pass for free karena mereka juga sediakan printer. Bahkan mereka siapkan taxi untuk kita ke Airport , karena waktu yang sudah mepet. Saking paniknya, setiap 2 menit saya rewel nanya ke hotel staff soal taxi, dan mereka juga dengan sabar menjawab ‘just wait, don’t worry, still enough time to get to the airport’, hehehe...

with Mr Tuan, owner of NgocThao Guest House (yg tengaahh)

Well, no wonder ya, teman-teman saya yang rata-rata baru pertama kali stay di guest house merasa seperti berada di rumah sendiri. Ketika berpamitan dengan Mr Tuan dan staff-nya, saya bilang ke mereka ‘ See you next time!’. And I mean it. I would love to go back to Saigon (masih belum kesampaian minum kopi Vietnam di negaranya sono, hehe). And if I do that, I would definitely back to Ngoc Thao as if I go back to my own home in Saigon (^_^" )

Tidak ada komentar: