Pages

Iritnyaa muter-muter Saigon!

numpang photo doank :P
Reaksi most of the people when they know that I just came back from Vietnam:

“Ngapain kesana?”

Errr, kinda confius how to answer this kind of question. I do not have any special reason why I should go there. I just wanna go there.





---koq mendadak gw jadi inget adegan Kim Jo Woon yang mau nganterin Gil Ra Im pulang yg abis dari rumah sakit itu, waktu mereka baru awal ketemu. Gil Ra Im nanya “ kenapa kamu mau nganterin saya?” si Kim Jo Woon cuma jawab “ ya karena saya mau anter kamu pulang. Sama seperti klo orang mau bahagia. Apa mesti butuh alasan?” aahhh, I’m fall in love with this Kim Joo Woon-ssi, hehehehe .. :D---

Nahh, sama seperti adegan diatas. Saya juga ga punya alasan khusus knapa saya pingin ke Vietnam. Saya cuma pingin kesana. Titik. Tapi, klo gw jawab begitu, reaksi berikutnya adalah :

“Ishhh, enaknya kesana cuman main-main..”

Nahhh, saya jadi ga enak sendiri klo udah begini. Kesannya kayak, boo kebanyakan duit lu ya, ampe jalan-jalan aja mesti ke negeri orang. Ini, harus gw akui, adalah reaksi gw maybe... sekitar 2-3 tahun yang lalu, disaat gw belum punya keberanian untuk melihat dunia luar on my own support. Kenapa gw bilang keberanian? Karena ternyata semua juga bisa koq jalan-jalan ke Vietnam, atau kemana pun mereka suka, asal mereka niat aja. So, its not about the money, but its only about how you manage it.

Pada percaya gak, klo trip 3 hari 2 malam ke Saigon kemarin saya cuma ngabisin sekitar 1,3 juta-an all in including the ticket? Serius, its much cheaper than biaya gw pulang kampung ke Malang sekalipun. Yuk, mari kita hitung bareng-bareng expenses saya selama disana.

Lets start with..

• The ticket Air Asia PP Ho Chi Minh-Jakarta : Rp. 550,000 (dapat pas lagi promo, pinter-pinter pilih tanggal. I bought this like 9 months before my departure date)

• Airport tax : Rp. 150,000,-

• Makan di erpot terminal 3 Soekarno Hatta : Rp. 22.000,- (makan di CFC, nyari yg murmer. Simple aja, daripada sy kelaparan di pesawat, since it 3 hours flight, mendingan makan dulu. You may skip this cost, klo mau lebih ngirit)

• Taxi dari Tan Shon Nat airport to hostel : USD 2 (ongkos taxinya sih USD 8, dibagi ber empat, hehe. Lebih banyak orang, emang lebih irit :p)

the room
• Hostel utk 2 malam : USD 25 (saya ambil kamar private, sekamar berdua, lengkap dengan fasilitas breakfast, kamar mandi dalam, AC, TV cable, towel semua dengan biaya USD 12,5/person/nite. Klo mau lebih irit, bisa ambil kamar dorm yg letaknya di lante 5—sekalian latihan betis, nyehehe—biayanya cuma USD 10/person/nite. Fasilitasnya sama koq.)




• Tour & ticket, USD 16. Selama di Saigon, saya ambil tour cuman sekali, yakni ½ day ke Cu Chi tunnel. Biayanya USD 5 + tiket masuk sebesar VND 80,000 atau setara dengan USD 4, so total Cu Chi tunnel cost USD 9. Plus, pesen tiket utk water puppet show, tiket dianterin ke hostel tempat kita stay, so ga perlu susah-susah nyari lagi, gampang. Tiket water puppet show seharga USD 7. Ohya, semua tiket ini saya tinggal pesen ke hostel, pihak hostel lah yang manage semuanya. Simple and easy :D

tempat makan halal yang lumayan mahal buat gw T_T
• Makan. Urusan perut ini emang agak-agak sensitif. Dari semua makanan yang saya makan selama di Saigon, paling mahal ya waktu kita makan di Halal@Saigon, saking ribetnya cari makanan halal disana. Saya dan temen2 pun kalap pesen rendang, tumis kangkung balacan, ayam mexico, semuaaaa dipesen saking senengnya nemu masakan halal di saigon, hahaha. Alhasil, waktu billnya datang, we’re so surprised. We’re spent like VND 800,000 untuk ber 8 orang! Itu sekitar Rp. 400,000 klo dirupiahin. Untungnya total cost itu kita bagi rata ber-8. So, yeah, itu makanan termahal yang kita makan selama disana. Totalnya sihhh, buat makan saya habis sekitar.... VND 260,000 udah termasuk cemilan pinggir jalan. Tapi, sarapan ga dihitung yaa, kan udah termasuk service from the guest house. Klo dirupiahin, sekitar Rp.130,000,- for 3 days, lumayaan banget kaan? Caranya, bawa air minum sendiri dari hostel biar ga perlu beli air minum di jalan –di hostel, air minum boleh ambil sendiri sepuasnyaaa, hehe—trus klo susah makan, KFC is good idea! Tempatnya nyaman, kadang ada resto yg ngasih fasilitas free wifi, dan muraaah... paketannya harganya cuman Rp. 17,500,- udah kenyaaang, hohohoho :D


ice cream Kem Bach Dang yang ramee
• Ice Cream. Pas malam-malam mau pulang ke hostel, deket area Rex Hotel, kita ngelewatin kedai ice cream yang kayaknya rameee banget, padahal itu udah jam 10malam, mall udah pada tutup, tapi kedai ice cream itu masih rame, sampe penuuh banget. Karena penasaran, mampirlah kita ke Kem Bach Dang ice cream itu. Pesen beberapa menu yang berbeda biar bisa icip-icip, eh ternyata mostly rasanya hampir sama, karena bahan dasar ice creamnya serupa, rasa coconut semua, hahahahh. Harga ice creamnya between VND 50,000 -VND 70,000. Waktu itu pesenan saya eskimo ice cream, ice cream coconut dibalut coklat beku, seharga VND 70,000.

argo taxi vinasun
• Transportasi. Well, since mostly kemana-mana jalan kaki –yang sumpah bikin kaki pegel sampe skarang—so, sebenernya point ini ga terlalu material sih. Apalagi klo jalannya bareng-bareng, seperti saya dan teman-teman, hehe. Ada 2 macam taxi di saigon, model sedan dan semacam avanza. Normalnya, mobil semacam avanza ini hanya boleh dinaiki oleh 5 orang penumpang. Tapi, di case saya, kita sering maksa supirnya untuk ngangkut penumpang ber-8, biar lebih irit tentu sajaa... untungnya sih temen-temen ga masalah, karena biarpun berdesakan, toh jaraknya juga dekat-dekat, sekitar 10menit-an. Total ongkos taxi ini, sekitar VND 110,000, yang klo dibagi rame-rame jadi sekitar VND 15,000/orang atau sekitar Rp.7500 saja! Wahh, irit! Oiya, di hari terakhir, saya sengaja keluar dari rombongan teman-teman yang masih mau belanja ke Ben Thanh market, karena saya pingin banget nyari lokasinya Hard Rock Cafe Ho Chi Minh. Ongkos taxinya sekitar VND 70,000 PP, so ini jadi tanggungan saya sendiri :)

• Biaya masuk ke war remnant museum : VND 15,000. Dari semua tempat menarik di dalam kota yang wajib dikunjungi, cuman 2 tempat yang mesti bayar, yakni war remnant museum sama reunification palace. Sayangnya saya hanya sempat masuk ke war remnant aja, soo hanya bayar Rp. 7500,- buat tiket masuk

• Ongkos taxi balik ke erpot : USD 2 (sama seperti waktu berangkatnya)

Jadiii, mari kita total semuanya dalam 3 mata uang yang berbeda :

• Ticket+airport tax+makan di terminal 3 : Rp. 722,000,-
• Hostel+tour&ticket+taxi PP hostel-erpot : USD 45 (USD 1 = 9200, jadi sekitar Rp. 414,000)
• Makan+transport+ongkos masuk museum : VND 430,000 (setara dgn Rp. 215,000)
• Total berarti Rp. 722,000+Rp. 414,000+Rp. 215,000 = Rp. 1,351,000,-


Ini total biaya ga termasuk oleh-oleh yaaa. Secara kebiasaan membeli oleh-oleh tiap orang kan beda-beda. Jadi dari angka itu tinggal kira-kira aja klo mau beli oleh-oleh mesti siapin budget berapa. What I want to say is, as long as we can manage it, trip smacam ini bisa dilakukan oleh siapa saja, including you! Please take a note, that I already bought the ticket 9 months before the H-day, so I can save my money each month for this trip – well, idealnya sih begitu, nabung dulu biar pas berangkat ga bingung ma duitnya. Kenyataannya mah kacrut, hehehe—tapi tiap orang punya metode yang beda-beda siy soal travelling. Its all depends on your style. Klo gw siy...secara kere tapi hasrat gemporin kaki membara, yaaa....mau ga mau, this is the only affordable way for me :D

So, manage your trip wisely ya!

Happy Holidays! \(^_^)/


Tidak ada komentar: