Pages

Penang Hill - Kemilau Malam Pearl of The Orient

Aku adalah penikmat cahaya malam. Indahnya kerlap-kerlip lampu di kala matahari meninggalkan tahtanya, seperti kilau ribuan permata yang menyilaukan mata. Apalagi klo cahaya itu dilihat dari ketinggian. Indah sekali!

Gemerlap kerlap-kerlip lampu di kala malam, selalu berhasil membuatku menarik napas kagum. Gara-gara ini, setiap kali jalan ke tempat baru, pasti niaat banget melihat suasana kota diwaktu malam. Sebut saja, gimana sabarnya menunggu 3 jam di KL tower hanya untuk menunggu langit berubah gelap dan lampu-lampu kota mulai menyala. Atau bagaimana aku nekat (dan ngotot) memaksa bos untuk ke Umeda Floating Garden saat business trip ke Osaka, demi melihat Kota Osaka di kala malam. Bela2-in nyari kafe yang letaknya di ketinggian di Gombel, kota Semarang, juga pernah, semua demi melihat lampu-lampu itu menyala di malam hari.

Tetapi, rasanya ada satu lagi tempat wajib untuk dikunjungi demi melihat cahaya malam ini. Yup, Penang hill di Penang Island! Dari semua tempat di Penang, ini rasanya tempat yang ada di daftar teratas alasan kenapa Penang jadi kota favoritku di Malaysia. Gampang sekali menjangkau tempat ini. Cukup naik bus rapid penang no 204 dari Komtar, dengan tujuan akhir penang hill. Siapkan uang pas MYR 2.7 untuk sampai ke tempat ini. Ingat, uang pas ya, karena naik bus ini, supir tidak menyediakan kembalian. Pilihlah tempat duduk yang nyaman di dalam bus, karena perjalanan menuju penang hill ini akan memakan waktu sekitar 30-45menit dari pusat kota. Jika masih punya banyak waktu, sempatkan juga berkunjung ke Kek Lok Si Temple yang akan dilewati dalam perjalanan menuju Penang Hill.


Sesampainya di penang hill, kita harus membeli tiket kereta untuk naik ke atas bukit. Harganya? MYR 30 untuk non residents. Tapi klo kita punya IC alias Identity Card Malaysia, harganya hanya MYR 8 saja. Hiks, diskriminatif banget ya? padahal ga ada bedanya fasilitas yang dinikmati oleh turis asing sama warga lokal. It doesnt mean like we ride the different train or what, knapaa juga mesti dibedain tarifnya? Doesn’t get the point behind this tariff difference... tapi yaah, what can we do? *kepengen nulis surat dan komplen ke tourism ministrynya Malaysia deeh*




Well, back to the topic. Nah, salah satu hal yang membuat Penang hill ini menarik adalah keretanya yang akan membawa kita naik-naik tinggi ke atas bukit. Jarak kereta ini ke atas skitar 821meter, tapi sudut dan ketinggiannya bikin deg-deg-an. I’ll give you some little tips : Antri paling depan, dan cari tempat duduk yang paling pojok. So, you can see the entire picture of the Penang Hill. Mulai dari awal kereta berangkat, naik, naik, naik melewati bukit, semakin tinggi dan semakin curam sudutnya, semakin menarik pemandangannya..hahahahh... (yeahh, semakin dag dig dug when you ride the train, the more spectacular the view...)


jalanan di penang hill...

Konon, jalur kereta ini dibangun tahun 1906-1923, ketika jaman pemerintahan Inggris dulu. Tujuannya waktu itu Penang Hill dijadikan tempat para British Officer untuk bersantai , karena view dan udaranya yang segar. Selain jalur kereta, ada juga sebenarnya jalan biasa yang bisa dilewati oleh mobil untuk menuju ke atas. Tetapi gak semua orang bisa lewat jalan ini, hanya diperuntukkan untuk para penduduk Penang Hill dan orang2 pemerintahan atau kerajaan atau semacam itulah. It takes around 2-3 hours klo pakai mobil menuju ke atas, sementara dengan kereta hanya sekitar 10-15 menit saja. Di puncak bukit, selain pemandangan yang luar biasa, kita juga bisa menemukan cafe dan hotel. So, kalau mau menikmati suasana penang hill lebih lama, bisa sambil ngopi-ngopi atau malah stay semalam disini.

Oiya, kalau berkunjung ke Penang Hill di hari biasa, last train akan berangkat pukul tujuh malam. Tapi klo ke Penang Hill di weekend, last train berangkat pukul sembilan malam. Waktu itu kita datang di hari biasa, dan kebetulan dapat last train yang berangkat pukul tujuh malam. Sampai di atas, pemandangannya indaaah sekali. Awan rasanya ada di sekeliling kita saking tingginya bukit. Karena menjelang sunset, langit bersinar kemerahan. Tak lama menunggu, lampu-lampu kota mulai menyala. Penang Bridge pun mulai memunculkan warnanya. The view is amazing!!


view jam 7 malam....



view jam 7.30 malam.....

Matahari baru terbenam di penang sekitar pukul setengah delapan malam. Pukul delapan malam, sudah harus kembali ke station, bersiap-siap untuk turun. Karena last train di hari biasa untuk turun ke bawah hanya sampai pukul delapan. Sepanjang perjalanan, kereta banyak berhenti di station-station sepanjang jalur kereta. Maklum, kereta terakhir di hari itu, jadi banyak pekerja yang juga menumpang turun. Sama halnya seperti naik, kita niaat banget duduk di bagian depan kereta to see the clear view, walaupun harus berdesak-desakan dengan penumpang yang lain, huehhehe.

Kembali ke bawah, kembali ke George Town with the rapid penang bus. ...


Klo inget the amazing view, rasanya pingin balik lagi in weekend, biar bisa lebih lama di atas. Tapi klo inget the ticket price for non IC holders, agak mengurungkan niat kayaknya, huahahha... :D

Tidak ada komentar: