Pages

Hat Yai : watch ur wallet!!

Bukan, bukan, Hat Yai bukan kota yang penuh dengan penipu macam di Barcelona sana, atau tukang copet macam di Vietnam. Tapi, memang mesti hati-hati sama isi dompet kalau ga pingin kebobolan, gara-gara kalap liat barang yang bagus-bagus dan murah! Iya, inilah surga untuk para shoppers yang hobi berbelanja. Thailand, memang dikenal sebagai salah satu tempat yang semahal-mahalnya pun tidak akan bikin dompet kita menangis (tentu saja, ini kata turis-turis Eropa sana, bukan kata saya...)
Ini daerah dekat Lee Garden


Dikenal sebagai kota terbesar ketiga di Thailand, setelah Bangkok dan Chiang Mai, Hat Yai memang bikin penasaran. Inilah yang akhirnya membuat saya memutuskan mampir ke Hat Yai dalam perjalanan ala gembel (baca: backpacking) saya ke Penang awal tahun ini. Saya mampir ke Hat Yai (asli, mampir! Saya hanya sempat berkeliling di kota ini sekitar lima jam saja..) di bulan January ini, dan bayangkan alangkah kagetnya saya ketika awal April kemarin, tengah malam, (inget banget, karena waktu itu lagi leyeh-leyeh di hostel) tiba-tiba baca postingan yang judulnya : Bom di Lee Garden Hotel, Hat Yai. Reaksi pertama saya adalah, beneran nih berita? Lee Garden adalah Hotel sekaligus Mall terbesar di Hat Yai, betul-betul pusat kota, jadi bisa dibayangkan kalau ada bom yang meledak disini, alangkah chaosnya kota tersebut. Belum lagi jumlah orang yang bisa jadi korban, karena daerah pusat kota tersebut memang sangat ramai.






Saya membaca berita itu dengan gemetar, terbayang beberapa bulan sebelumnya saya masih bisa berjalan–jalan di mall tersebut, masih bisa muter-muter di kota itu dengan santainya, tidak pernah terbayang sama sekali akan ada bom, apalagi di pusat kota! Betul, Hat Yai memang kota yang penuh konflik, tetapi selama ini konflik tersebut hanya terjadi di pinggiran kota. Jadi, pusat kota terbilang aman. Sampai ada bom itu. Di Lee Garden pula..

Mall skaligus Hotel, Lee Garden Plaza....
Berharap Hat Yai kembali normal secepatnya. Dan keamanan bisa menjadi prioritas utama pemerintah Thailand. Tidak hanya karena barang-barangnya yang menarik dan murah meriah, tetapi kota ini juga menjadi semacam tempat persinggahan bagi para pejalan yang ingin mengunjungi kota-kota lain di Thailand dan Malaysia. Sewaktu di perbatasan, saya sempat berbincang dengan serombongan bapak-bapak yang ternyata berasal dari Johor dan hendak ke Thailand (saya lupa persisnya kota mana yang mereka tuju) dan mereka menjadikan Hat Yai sebagai pintu masuk ke negara gajah putih tersebut.


Saya masih ingin kembali ke Hat Yai dan meng-eksplore kota tersebut. Masih ingin merasakan naik tuk-tuk keliling kota, singgah dari satu pasar ke pasar lain. Masih ingin blusukan ke dalam pasar, dan mupeng berat melihat model-model tas yang lucu-lucu dan masih bisa ditawar! Bahkan, ada satu area di dalam Mall Lee Garden Plaza yang isinya semacam ‘pasar’ karena yang jualan semuanya dihamparkan di lantai, dan setiap pedagang punya lapak masing-masing, hehehe. Rame dan seru! Lebih seru lagi pas liat barang-barang yang dijual, unik-unik dan pingin borong semua rasanya. Tapi hasrat belanja waku itu harus direm dulu, karena kami masih harus berkeliling pasar (yang tentunya lebih murah lagi...)


<><> <><> <><>
bazar di dalam Mall Lee Garden Plaza
Barang-barang di bazaar yang bikin mupeng...
all those shoes pingin gw bawa pulang rasanya!!


Di van, dalam perjalanan pulang kami ke Penang, teman semobil kami adalah seorang Ibu dan kedua anaknya yang bikin penuh sesak mobil. Oh bukan karena ukuran badan mereka, tapi barang belanjaan mereka yang besar sekali, entah belanja apa. Berhubung bagasi ga muat, jadilah barang bawaan itu memenuhi mobil. Bukan hanya para pejalan yang menyukai Hat Yai sepertinya, banyak masyarakat sekitar, terutama dari Penang juga hobi berkunjung ke Hat Yai.


Makanan dan ice cream coconut di hat yai
Well, semoga saya bisa kembali ke Hat Yai yang damai dan 'menguras kantong' itu suatu saat nanti. Get well soon Hat Yai...

Tidak ada komentar: