Pages

Going home...

Writing this on my way from Surabaya to Malang. A long way of road trip. Entah kapan terakhir kalinya gw jalan jalur darat surabaya-malang seperti ini. Been a long time. 5 tahun yang lalu, hampir tiap minggu gw naik bus surabaya-malang. Jaman masih kerja di Surabaya. Tapi semenjak ada porong, wah mendingan naik kereta atau pesawat yang jalurnya direct ke Malang deh. Malas klo harus spend berjam-jam cuman buat kejebak macet gara-gara lapindo itu.




Hemm, akhirnya gw pulang ke Malang. Diluar jadwal wajib tiap tahun, ya kalau lebaran mah pasti pulang lah ya, tradisi seumur hidup itu. Tapi diluar lebaran memang, jarang sekali gw pulang ke rumah. Tiap kali ditanya, alasan gw selalu sama, susah liburnya dan jadwal cuti habis. Tentu, nyokap gw ga bisa diboongin semudah itu. Beliau sering kali protes ke gw, cuti buat jalan-jalan terus bisa, tapi pulang ke rumah gak. Well, yah klo dipikir-pikir, iya juga sih. Gw menghabiskan sebagian besar jatah cuti gw untuk my own backpacking trip. Gw bisa dengan mudah mengalokasikan waktu cuti 1-3 hari untuk destinasi favorit gw. Tapi tidak pernah sekalipun terlintas untuk mengunjungi Malang.

Bukan karena malas, tapi toh gw akan pergi kesana kan tiap tahun. So, I thought at that time, mendingan gw gunakan waktu cuti gw yang terbatas itu untuk tempat-tempat lain yang belum pernah gw kunjungi. But then, after a few trip di awal tahun ini, gw rasanya koq pingin spend the long weekend ke Malang rather than exploring new place.
Pingin menikmati ritme hidup yang slow dan menenangkan. Pingin menikmati suasana yang adem dan familiar. So, here i am, stuck inside of an old car, from Surabaya to Malang, dibawah sinar matahari yang bener-bener bermurah hati mencurahkan sinarnya, asli puaaanaaas puool. Klo ini trip-trip gw yang sebelumnya, pasti gw udah bete setengah mati. Tapi, sekarang yang ada gw stuck inside the car di jalanan macet gara-gara ada bus  mogok, keringetan, kepanasan, sambil nulis ini while I’m listening to CN Blue songs.

The journey  feels different. No matter what happen, no matter how bad it is, you will feels the excitements. Because its a journey of going home, agree?

2 komentar:

Ratri Anugrah mengatakan...

Oalah ternyata orang malang hehe kakinya melangkah jauh banget ya. Pengen deh bisa gitu juga.

Dita Anggrawati mengatakan...

Hi Ratri!!
Hahahah iyaa saya orang malang, well Ibu saya sih yang orang asli malang sebenarnya, saya cuma ngaku-ngaku jadi orang malang karena saya menghabiskan libur lebaran saya tiap tahun disitu, hehehe.

Iya kakinya melangkah kejauhan sampe pegel, hehehe. Bisa koq... klo kamu percaya, ga ada yang gak bisa.. ^^